Selasa, 14 Juni 2022

Bukti Yang Menunjukkan Bumi Diciptakan Sebelum Langit

 Bukti Yang Menunjukkan Bumi Diciptakan Sebelum Langit

Mohammad Dzulkhilmi Ghozalis Salam

Tadris Matematika, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Penciptaan alam semesta, manusia, langit dan bumi merupakan perkara gaib yang tidak bisa dipikirkan oleh akal manusia. Penciptaan langit dan bumi merupakan salah satu bentuk kekuasaan Allah SWT. Allah SWT menciptakan segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi tentunya memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Dalam proses penciptaannya tidak ada satu pun makhluk Allah SWT yang mengetahui sehingga Allah SWT meninggalkan berbagai petunjuk baik bukti secara empiris atau materil yang dapat digunakan manusia untuk berpikir mengenai  proses penciptaan alam semesta terutama antara langit dan bumi.

Dalam Al-Qur’an Allah telah menunjukkan bukti bahwa bumi diciptakan terlebih dahulu daripada langit. Hal tersebut telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 29:

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya : “Dia (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untuk kalian, kemudian Dia menuju langit, lalu menyempurnakannya menjadi tujuh lapis langit. Dia maha mengetahui atas segala sesuatu.” (Surat Al-Baqarah ayat 29).

Berdasarkan ayat tersebut Kementrian Agama RI menafsirkan bahwa Allah telah menganugerahkan karunia yang besar kepada manusia, menciptakan langit dan bumi untuk manusia, untuk diambil manfaatnya, sehingga manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan agar manusia berbakti kepada Allah penciptanya, kepada keluarga dan masyarakat. Kemudian pada kalimat “Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit” memberi pengertian bahwa Allah menciptakan bumi dan segala isinya untuk manusia, Allah telah menciptakan langit lalu Allah menyempurnakannya menjadi tujuh langit.

Sedangkan dalam Tafsir Jalalain menyebutkan, (Dia [Allah] yang menciptakan segala apa yang ada di bumi) seisinya (untuk kalian) ambil manfaat dan ambil pelajaran darinya. (Kemudian) setelah menciptakan bumi, (Dia menuju) bermaksud pada (langit, lalu menyempurnakannya) memutuskan langit (menjadi tujuh lapis langit. Dia maha mengetahui atas segala sesuatu) baik secara umum maupun secara rinci. Kata Tafsir Jalalain, Apakah manusia tidak mengambil pelajaran bahwa Zat yang kuasa menciptakan alam semesta pada awalnya juga kuasa untuk menciptakan kembali mereka. Dialah Allah, Zat yang lebih agung daripada mereka.

Tafsir Quraish Shihab menjelaskan bahwa Sesungguhnya Allah yang harus disembah dan ditaati adalah yang memberikan karunia kepada kalian dengan menjadikan seluruh kenikmatan di bumi untuk kemaslahatan kalian. Kemudian bersamaan dengan penciptaan bumi dengan segala manfaatnya, Allah menciptakan tujuh lapis langit bersusun. Di dalamnya terdapat apa-apa yang bisa kalian lihat dan apa-apa yang tidak bisa kalian lihat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Adapun Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan bahwa bumi diciptakan lebih dahulu daripada langit sebagaimana keterangan surah Al-Fushshilat ayat 9-12. Dua ayat ini menjadi dalil bahwa bumi diciptakan oleh Allah lebih dahulu daripada langit. Kata Imam Ibnu Katsir, Saya tidak mengetahui perbedaan ulama perihal ini kecuali riwayat yang dikutip Ibnu Jarir dari Qatadah yang menduga bahwa langit diciptakan lebih dahulu sebelum bumi dengan dalil Surat An-Nazi‘at ayat 27-31 pada kata “dahāhā”. Imam Ibnu Katsir mengutip jawaban sahabat Ibnu Abbas RA dalam Shahih Bukhari yang ditanya perihal ini. Sahabat Ibnu Abbas RA menjawab, “Bumi diciptakan sebelum langit. Tetapi memang bumi ‘dibentangkan’ setelah langit diciptakan.” Demikian jawaban serupa banyak ulama tafsir baik zaman dulu maupun kekinian.

Dalam Kitab Ma’alimut Tanzil karya Imam Al-Baghowi menjelaskan bahwa penciptaan langit dan bumi pada Surat Al-Baqarah ayat 29 dimaksudkan agar manusia mengambil pelajaran dan menjadikan bukti kebesaran Allah. Tetapi sebagian ahli tafsir menyebut penciptaan langit dan bumi dimaksudkan agar manusia menerima manfaat dari keduanya.

Imam Al-Baghowi dalam tafsirnya mengutip pandangan sahabat Ibnu Abbas RA dan mayoritas ulama salaf di bidang tafsir terkait kata “istawā,” yaitu “naik” ke langit. Sedangkan Ibnu Kaisan, Al-Farra, dan sekelompok ulama nahwu memahami “istawa” dengan “’menghadapi’ penciptaan langit.” Sebagian ahli tafsir, kata Imam Al-Baghowi, ada juga yang memahami “istawā” dengan “qashada” atau menuju, bermaksud, atau berkeinginan karena Allah awalnya menciptakan bumi, kemudian berkeinginan untuk menciptakan langit. Kemudian Allah menciptakan tujuh lapis langit dengan lurus atau sama rata tanpa retakan dan pemisahan.

Dalam beberapa tafsir diatas jelas bahwa bumi diciptakan terlebih dahulu daripada langit agar manusia dapat menjaga kelangsungan hidup dan berbakti kepada Allah, Kemudian Allah menyempurnakan langit menjadi tujuh bagian untuk memberi pengertian bahwa Allah menciptakan bumi dan segala isinya untuk manusia.

Bukti lain yang menjelaskan bahwa bumi diciptakan sebelum langit juga terdapat dalam Surat An-Nazi’at ayat 30 yang berbumyi :

وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ

Artinya : Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

Berdasarkan ayat tersebut Kementrian Agama RI menafsirkan bahwa Allah menjadikan bumi terhampar, sehingga makhluk Allah mudah melaksanakan kehidupan di sana. Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan bumi lebih dahulu, kemudian menciptakan langit, kemudian kembali lagi ke bumi dan menghamparkannya untuk kediaman manusia. Setelah menyiapkan tempat-tempat tinggal, maka Allah menyediakan segala sesuatu yang diperlukan manusia yaitu tentang makanan dan minuman.

Hal tersebut juga diperkuat oleh Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tafsir al-Jalalain yang menyatakan bahwa “yakni dijadikan-Nya dalam bentuk terhampar, sebenarnya penciptaan bumi itu sebelum penciptaan langit, tetapi masih belum terhamparkan”.

Kemudian dalam tafsir surat As-Sajdah juga telah diterangkan bahwa bumi diciptakan sebelum penciptaan langit, tetapi bumi baru dihamparkan sesudah langit diciptakan. Dengan kata lain, Allah Swt baru mengeluarkan semua yang terkandung di dalam bumi dengan kekuasaan-Nya ke Alam wujud (setelah langit diciptakan). Demikianlah makna ucapan Ibnu Abbas dan yang lainnya yang bukan hanya seorang, kemudian dipilih oleh Ibnu Jarir.

Dalam hadist yang diriwayatkan Ibnu Abu Hatim mengatakan,bahwa telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ja’far Ar-Ruqqi, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah (yakni Ibnu Umar), dari Zaid ibnu Abu Anisah, dari Al-Minhal ibnu Amr dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna dahhaha, bahwa makna yang dimaksud ialah mengeluarkan mata airnya dan tetumbuhannya serta membelah jalan-jalan sungai-sungainya dan menjadikan padanya gunung-gunung, padang pasir, jalan-jalan, dan dataran-dataran tingginya. Yang demikian itulah yang dimaksud oleh firman-Nya: Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. (An-Nazi’at: 30).

Pada tafsiran di atas jelas bahwa bumi diciptakan lebih dahulu daripada langit. Pada mulanya bumi telah diciptakan namun belum dihamparkan, kemudian setelah Allah SWT menciptakan langit, barulah Allah SWT menghamparkan bumi dengan mengeluarkan semua yang terkandung di dalam bumi seperti mengeluarkan mata air, tumbuhan, membelah jalan, sungai dan menjadikan gunung-gunung, padang pasir, dan dataran-dataran tinggi. Dengan demikian bukti-bukti dalam Al-Qur’an yang telah dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 29 dan An-Nazi’at ayat 30 yang membuktikan bahwa bumi diciptakan lebih dahulu daripada langit itu benar adanya.


Daftar Rujukan

 

Thayyarah, Nadiah. 2013. Sains dalam Al-Qur’an, (Jakarta:penerbitzaman)

Kurniawan, A. Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 29. https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-29-niRcg  . diakses pada minggu, 12 juni 2022 pukul 20.44.

QuranHadits. Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 29. https://quranhadits.com/quran/79-an-nazi-at/an-naziat-ayat-30/

QuranHadits. Al-Qur’an Surat An-Nazi’at 30. https://quranhadits.com/quran/2-al-baqarah/al-baqarah-ayat-29/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bukti Yang Menunjukkan Bumi Diciptakan Sebelum Langit

  Bukti Yang Menunjukkan Bumi Diciptakan Sebelum Langit Mohammad Dzulkhilmi Ghozalis Salam Tadris Matematika, Universitas Islam Negeri S...